Kolaborasi dan Pertukaran Ilmu Pengetahuan
Kolaborasi dalam program-program kesehatan mental masyarakat memberikan manfaat besar dalam berbagai sisi. Dengan kolaborasi kapasitas sebuah program dapat dilipatgandakan. Dampak positif yang dihasilkan pun akan setimpal dengan kapasitas yang dikerahkan. Kolaborasi antar lembaga dan disiplin ilmu memungkinkan digunakan berbagai sudut pandang terhadap sebuah masalah dan kebutuhan masyarakat. Aspek integral di dalam sebuah kerangka kolaborasi adalah pertukaran informasi dan pengetahuan antara CPMH dan pihak-pihak yang terkait. Pertukaran pengetahuan di dalam sebuah skema kolaboratif meliputi pertukaran pengetahuan antar disiplin profesi, antar akademisi dan praktisi, maupun antar akademisi dan komponen-komponen dalam masyarakat.
Dengan demikian kemampuan CPMH untuk berkontribusi terhadap pembangunan kesehatan mental Indonesia tergantung pada upaya untuk mengerahkan segenap kekuatan internal yang dimilikinya, beserta segenap daya dukung dari Universitas Gadjah Mada, dan kemampuannya untuk membangun kolaborasi dengan segenap pemangku kepentingan (stake-holders) kesehatan mental masyarakat Indonesia.
Strategi kolaborasi CPMH mengedepankan nilai-nilai keterpaduan tim (teamwork), kemitraan (partnership), upaya yang terfokus (concentrated effort), aliansi, hubungan imbal balik yang positif (mutual relationship), dan nilai-nilai kerjasama.
Fokus pada Isu-isu Prioritas dalam Kesehatan Mental Publik
Kesehatan mental masyarakat adalah sesuatu yang dinamis. Pada saat-saat tertentu terdapat sejumlah masalah yang memerlukan tindakan segera. Sebagai contoh adalah masalah-masalah kesehatan mental dan psikososial yang muncul setelah terjadinya sebuah bencana. Di sisi lain, ada masalah-masalah kesehatan mental yang memerlukan komitmen bertindak untuk jangka waktu yang panjang. Terhadap masalah-masalah seperti ini tidak diperlukan tindakan yang mendesak, namun bersifat penting dilakukan mengingat menfaatnya dalam jangka waktu yang panjang. Sebagai contoh adalah pemahaman masyarakat tentang kesehatan mental, serta konsepsi-konsepsi keliru tentang gangguan kejiwaan yang sering ditemui di masyarakat. Program-program pendidikan masyarakat diperlukan untuk masalah-masalah seperti itu.
Strategi yang diambil terkait dengan pertimbangan-pertimbangan di atas adalah mengembangkan kapasitas untuk program-program reaksi cepat terhadap kebutuhan masyarakat. Selain itu menyelenggarakan program-program yang bertujuan untuk mengembangkan kapasitas kesehatan mental publik dalam jangka panjang.
Fokus pada Kunci-kunci Strategis untuk Perubahan
Kesehatan mental publik menyangkut kesejahteraan bagi berjuta-juta masyarakat Indonesia. Faktor-faktor risiko kesehatan mental, dan sebaliknya faktor-faktor protektif, bersumber pada seluruh aspek kehidupan, yakni biologi, psikologi, kemasyarakat dan politik, ekonomi, kebudayaan, serta faktor-faktor pada kondisi lingkungan hidup. Kesehatan mental melekat dalam seluruh ranah kehidupan masyarakat, mulai dari kehidupan pribadi di keluarga, aktivitas sosial-kemasyarakatan, di sekolah atau tempat kerja, dan dalam aktivitas di ruang-ruang publik. Sejalan dengan itu, pemangku kepentingan (stake-holders) kesehatan mental publik adalah meliputi keseluruhan komponen dalam kehidupan sosial manusia, yakni individu dan keluarga, lembaga-lembaga dalam masyarakat, pemerintah, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan dan organisasi-organisasi non pemerintah, serta lembaga-lembaga multi dan internasional.
Intisari dari pencapaian pembangunan kesehatan mental publik adalah terwujudnya perubahan-perubahan di seluruh ranah yang diuraikan di atas. Pencapaian itu dapat berbentuk perubahan ke arah positif dalam cara berpikir, bersikap, dan bertindak masyarakat terkait dengan kesehatan mental. Di wilayah pemerintahan dan lembaga-lembaga politik, perubahan penting yang diharapkan adalah terkait dengan posisi yang proposional kesehatan mental dalam kebijakan-kebijakan publik. Ujung dari semua itu adalah perubahan dalam bentuk peningkatan status kesehatan mental masyarakat Indonesia.
Untuk berkontribusi secara optimal dalam upaya menciptakan perubahan di atas, CPMH mengambil strategi dalam bentuk fokus pada kunci-kunci perubahan yang strategis. Kunci-kunci perubahan tersebut bisa dalam bentuk isu-isu yang strategis, atau aktor-aktor berpengaruh dalam ranah kehidupan masyarakat terkait dengan isu-isu strategis yang dibidik dalam program yang berkelanjutan.