Dalam mewujudkan kesehatan jiwa masyarakat, terdapat tiga prinsip prevensi yang digunakan.
[fusion_table s2id_autogen9=”” fusion_table_type=”1″ fusion_table_rows=”” fusion_table_columns=”” hide_on_mobile=”small-visibility,medium-visibility,large-visibility” class=”” id=”” s2id_autogen10=”” s2id_autogen10_search=”” animation_type=”” animation_direction=”left” animation_speed=”0.3″ s2id_autogen11=”” s2id_autogen11_search=”” animation_offset=””]
Prinsip Prevensi | Target | Tujuan | Metode |
---|---|---|---|
Primer | Seluruh Populasi | Mengurangi peluang terjangkitnya penyakit | Melibatkan komunitas, mencari determinan sosial penyakit, mengubah gaya hidup yang salah |
Sekunder | Orang yang Rentan Terhadap Penyakit | Prevensi, deteksi dini, mencegah progress penyakit | Menjaga/mengubah gaya hidup |
Tersier | Penderita Penyakit | Kurasi, mempercepat penyembuhan |
[/fusion_table]
Komunitas yang dimaksud dalam hal ini meliputi semua setting di masyarakat yang strategis, misalnya Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
Ide yang saat ini berkembang di dunia global adalah task-shifting atau pembagian tugas deteksi dan pertolongan kesehatan jiwa ke masyarakat umum (Patel, 2003), misalnya melalui kader.