• Tentang Kami
    • Tentang CPMH
    • Latar Belakang & Dasar Pemikiran
    • Visi dan Misi
    • Strategi
    • Organisasi
  • Aktivitas Kami
    • Ranah Keluarga
    • Ranah Sekolah
    • Ranah Komunitas
    • Ranah Kebencanaan
    • Ketahanan Keluarga
    • Sekolah Sejahtera
  • COVID-19
  • Summer Course
  • PRE-SUMMER COURSE
    • Strong families around the world: Surviving the pandemic: An international discussion
    • Limited film preview screening of Together for Mental Health
Universitas Gadjah Mada Center for Public Mental Health
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada
  • Tentang Kami
    • Tentang CPMH
    • Latar Belakang & Dasar Pemikiran
    • Visi dan Misi
    • Strategi
    • Organisasi
  • Aktivitas Kami
    • Ranah Keluarga
    • Ranah Sekolah
    • Ranah Komunitas
    • Ranah Kebencanaan
    • Ketahanan Keluarga
    • Sekolah Sejahtera
  • COVID-19
  • Summer Course
  • PRE-SUMMER COURSE
    • Strong families around the world: Surviving the pandemic: An international discussion
    • Limited film preview screening of Together for Mental Health
  • Beranda
  • Penelitian
  • Penelitian CPMH Tahun 2020

Penelitian CPMH Tahun 2020

  • Penelitian
  • 9 November 2020, 18.04
  • Oleh: cpmh
  • 0
JudulPenelitiAbstrak
Penelitian Mandat: Mental Health in COVID-19 Pandemic, Peran Perguruan Tinggi dan Sekolah dalam Promosi, Prevensi, dan Intervensi: Sebuah Model PengembanganOngoing
Monitoring dan Evaluasi Pengembangan Bina Keluarga Sejahtera Melalui Desa Prima Diana Setiyawati., MHSc., Ph.D., Psikolog.
Nurul Kusuma H., M.Psi., Psikolog.
Fatimatuzzahro, S.Psi.
Alfan Fahri Rifqi As Sidqi, S.Psi.
Anggit Nur Sasmito, S.Psi.
Aqyas Dini Nisa, S.Psi.
Marsha Prifirani
Akmal Naseery
Isu keluarga telah menjadi perhatian sosial, ekonomi, dan politik di berbagai negara. Beragam faktor telah ditemukan memiliki hubungan dengan keluarga. Faktor seperti status ekonomi, status pendidikan, budaya, lingkungan, secara konsisten berpengaruh pada ketangguhan keluarga. Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Peraturan Daerah (PERDA) tentang Pembangunan Ketahanan Keluarga telah disahkan pada tahun 2018. Pengembangan program Bina Keluarga Sejahtera (Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia) melalui desa prima yang sedang dilakukan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta pada dasarnya merupakan salah satu program yang berorientasi pada pembangunan keluarga. Pelaksanaan program ini membutuhkan monitoring dan evaluasi program. Oleh karena itu, tujuan dari program ini adalah mengevaluasi hasil pelaksanaan model Pengembangan Bina Keluarga Sejahtera melalui penguatan Desa Prima. Penelitian studi komparatif dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Sebanyak 115 partisipan dari 3 kabupaten dilibatkan dalam penelitian ini. Uji Mann-Whitney U menunjukkan tidak adanya perbedaan relasi keluarga antara partisipan yang terlibat dengan program, dan partisipan yang tidak terlibat (p=0,288). Selain itu, Uji Korelasi Spearman menunjukkan tidak ada hubungan signifikan antara tingkat keterlibatan partisipan dengan relasi keluarga (p=0,283), status ekonomi (p=0,9), dan status pendidikan (p=0,347). Berdasarkan hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa diperlukan adanya perbaikan dalam perencanaan dan implementasi program untuk memastikan efektivitas program dalam mengatasi masalah. Rekomendasi terhadap langkah yang perlu dilakukan juga diberikan.
Kajian tentang Tindak Lanjut Jangka Panjang Perda Pembangunan Ketahanan Keluarga DIY Nomor 7 Tahun 2018Ongoing
Online Sharing Session: Tele-Psikoedukasi sebagai Model Dukungan Psikologis terhadap Masyarakat di Tengah PandemiProf. Dr. Sofia Retnowati, M.S., Psikolog
Dr. Diana Setiyawati, M.HSc., Psikolog
Coronavirus Disease (Covid-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan dan merupakan wabah yang menyerang populasi hampir di seluruh negara di dunia termasuk Indonesia. Kasus positif di Indonesia mengalami peningkatan yang cukup pesat. Hal tersebut menyebabkan munculnya peraturan pemerintah tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar yang berdampak pada aktivitas masyarakat di luar ruangan yang berdampak pada berbagai hal termasuk psikologis. Online Sharing Session (OSS) bertujuan untuk memberikan informasi seputar covid-19 dan menjadi sarana pemberian psikoedukasi mengenai upaya menjaga kesehatan mental di masa pandemi Covid-19. Peneliti menyebarkan kuesioner terhadap peserta OSS untuk mendapatkan evaluasi dari program ini. Jumlah peserta OSS keseluruhan adalah 21.420 peserta, rata-rata peserta untuk setiap sesinya adalah sebanyak 3.060 peserta yang terbagi ke dalam 12 grup. Responden dalam penelitian ini adalah 731 responden. Sebanyak 73.56% responden mengikuti Program OSS karena materi dapat diakses kembali, 70.69% karena dapat diakses di mana saja dan 64.22% karena waktu yang fleksibel. Jawaban dari pertanyaan peserta juga dijawab dengan baik oleh narasumber. 92% responden menilai jika jawaban yang diberikan narasumber berkualitas, 88% responden menilai jika tips dan usulan yang diberikan narasumber membantu, 90% responden menilai jika jawaban narasumber sesuai dengan pertanyaan peserta, dan 87% menilai jika narasumber paham dengan situasi dan masalah yang disampaikan peserta. Tiga dampak terbesar setelah mengikuti Program OSS yang dirasakan responden yang aktif bertanya, yaitu layanan OSS bermanfaat bagi peserta (93%), responden akan kembali mengikuti layanan OSS di masa depan (84%), dan responden berniat untuk mengikuti anjuran dari narasumber (81%). Dua dampak terbesar setelah mengikuti Program OSS yang dirasakan responden yang tidak aktif bertanya, yaitu memiliki minat untuk mencari informasi lainnya terkait kesehatan mental untuk membantu diri sendiri (61.7%), dan memiliki minat untuk mencari sumber pertolongan kesehatan mental lainnya (40.43%). 34.47% responden sangat puas, 58.54% puas, 5.20% netral, 0.59%, dan 1.19% sangat tidak puas mengikuti Program OSS. Saran untuk selanjutnya agar Program OSS dapat terus dilaksanakan dengan mengangkat tema atau isu terkini yang menarik, menambah variasi media untuk penyelenggaran, serta memperbanyak frekuensi dan menambah durasi pelaksanaan Program OSS.

Leave A Comment Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

*

Universitas Gadjah Mada

Center for Public Mental Health
Fakultas Psikologi
Universitas Gadjah Mada

Gedung D Lantai 6 Ruang D-610
Jl. Sosio Humaniora Bulaksumur Yogyakarta 55281 Indonesia
cpmh.psikologi[at]ugm.ac.id
+62 (274) 550435 (hunting)
+62 (274) 550435 ext 100

OFFICE

ADDRESS: Faculty of Psychology, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta – D Building, 6th floor

OFFICE HOUR: Monday – Friday: 8:00 AM – 4:00 PM

PHONE: (0274) 550435 ext. 145

EMAIL: cpmh@ugm.ac.id

Recent Posts

  • WORLD MENTAL HEALTH DAY 2021 : Kabar Kesehatan jiwa dari Indonesia di tengah dunia yang tidak setara
  • Mahasiswa, Yuk Jaga Kesehatan Mentalmu!
  • Psikolog UGM: Orangtua Wajib Tahu 8 Karakteristik Generasi Digital
  • Ini Alasan Orang Mudah Marah Saat Pandemi Menurut Pakar UGM
  • [Unduh] Panduan Kesehatan Jiwa pada Masa Pandemi COVID-19: Peran Keluarga sebagai Pendukung Utama

© Universitas Gajah Mada

KEBIJAKAN PRIVASI/PRIVACY POLICY

[EN] We use cookies to help our viewer get the best experience on our website. -- [ID] Kami menggunakan cookie untuk membantu pengunjung kami mendapatkan pengalaman terbaik di situs web kami.I Agree / Saya Setuju