Dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Mental Sedunia, Center for Public Mental Health (CPMH) menyelenggarakan Webinar yang berjudul “Memahami Spektrum Kesehatan Mental: Dari Keluarga Hingga Adiksi” pada hari Jumat, 9 Oktober 2020. Acara yang dilaksanakan secara daring ini mengundang dua narasumber dan satu pembicara utama (keynote speaker), serta menghadirkan empat psikolog puskesmas yang telah bergerak dalam pelayanan kesehatan mental selama lebih dari 10 tahun.
Seminar
RENCANA PENANGANAN BEHAVIORAL INTERVENTIONS
DETEKSI DINI DAN MANAJEMEN PTSD
Pembicara:
1. Prof. Theo K. Bouman (Ahli CBT dari University of Groningen, Belanda)
2. DR. M.J.J. (Miriam) Lommen (Asisten profesor Clinical Psychology & Experimental Psychopathology, University of Groningen
Rabu, 23 Maret 2016
14.00-16.00 WIB
Venue: G-100 Fakultas Psikologi UGM
Kontribusi:
Webinar : 25k
Tatap muka: FREE
Tatap muka+sertifikat: 25K
Untuk pendaftaran, isi form di link berikut http://bit.ly/1XzzsSf
Presented by:
CPMH Fakultas Psikologi UGM
Setiap individu berkembang karena interelasi aktif antara individu dan lingkungan. Kemampuan individu yang diidentifikasi merupakan dasar untuk perkembangan selanjutnya adalah potensi intelektual, kepribadian, emosi, kondisi fisiologisnya dan biologisnya. Faktor ini dapat dioptimalkan perkembangannya oleh stimulasi dari lingkungan. Dalam lingkungan anak terdapat berbagai faktor seperti orang tua, teman, lembaga, dan aktivitas yang masing-masing mempunyai peran berbeda dalam perkembangan anak. Antara faktor yang ada dalam diri individu dan faktor lingkungan saling berinteraksi, sehingga terbentuklah anak seperti yang ada saat ini (Santrock, 2011).
Interelasi antara individu dan lingkungan menimbulkan satu norma-norma tertentu pada kelompok usia. Norma atau acuan yang dimaksud oleh Havighurst (1972) disebut dengan tugas perkembangan. Tugas perkembangan dirumuskan oleh Havighurst adalah tugas yang muncul dalam kurun waktu tertentu dalam kehidupan individu yang harus dilaksanakan oleh individu agar timbul rasa kompeten dan puas. Tugas perkembangan dimulai sejak anak di dalam kandungan sampai individu mencapai usia lanjut. Jika individu berhasil menyelesaikan tugas perkembangan pada kurun waktu yang telah ditentukan, maka akan menimbulkan rasa kompetensi dalam memenuhi tuntutan masyarakat dan diri sendiri sehingga individu akan merasa bahagia. Selanjutnya individu akan masuk ke tugas perkembangan selanjutnya. Namun jika individu gagal dalam menyelesaikan tugas perkembangannya, maka akan timbul perasaan tidak kompeten.
Jika tidak dipahami secara sempurna, kondisi ini dapat menyebabkan guru dan orang tua menjadi cemas dan kemungkinan timbul sikap negatif terhadap anak (Hallahan, Kauffman, & Pullen, 2012). Perlakuan yang kurang tepat pada anak akan memperparah keadaan. Kondisi ini lebih lanjut dapat menyebabkan anak menjadi kurang bahagia. Oleh karena itu, keterampilan melakukan deteksi dini kelainan anak balita sangatlah penting, agar bisa tertangani sedini mungkin sehingga bisa mengoptimalkan perkembangan anak sesuai dengan tugas perkembangan.
Detail acara:
Sabtu, 9 April 2016
G-100 Fakultas Psikologi UGM